Langsung ke konten utama

Persimpangan Rel Kereta Api di Ketanon | Kecamatan Kedungwaru Tulungagung | Rawan Kecelakaan



Persimpangan Rel Kereta Api Tak Berpalang Pintu

Salah satu Persimpangan Rel Kereta Api di Tulungagung yang seringkali terjadi kecelakaan antara pengendara motor / sepeda dengan kereta api yang melintas adalah Persimpangan Rel Kereta Api di Ketanon Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.


Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 8 September 2014, telah terjadi peristiwa tabrakan yang melibatkan kereta api gajayana dan seorang pengendara motor yang mencoba melintas Persimpangan Rel Kereta di Ketanon ini.


Kondisi persimpangan yang seadanya, dan terlihat hanya beberapa centi saja sudah bisa menyebrang rel, seolah pengendara lalai dengan beratnya berton ton kereta api yang akan melintas di persimpangan ini. Asal pembaca tahu saja, Berat lokomotif jenis CC yang menarik Kereta Api Gajayana sebesar 70 Ton. Bisa anda bayangkan?? seberat 70.000Kg. Bahkan paku saja,, di lindas Lokomotif ini bisa gepeng, saking beratnya beban.



Tahukah anda??


Persimpangan yang berpalang pintu saja masih ada terjadi kelalaian,, Apalagi yang tidak berpalang pintu. Seperti yang dulu pernah terjadi di persimpangan Kereta Api di Ngujang Tulungagung.






Mengingat Pelajaran Momentum pada Fisika.


Momentum merupakan hasil kali antara Massa dan Kecepatan. Tentang Massa dan Berat?? tentu secara fisika anda bisa membedakan.


Berat adalah Massa yang dipengaruhi oleh Gravitasi dengan Satuan Newton (Kg m/s^2). Sedangkan Massa mempunyai satuan Kg. Nah kita memiliki ambiguitas, dengan penyebutan berat itu dengan kg. Ini merupakan kesalahan yang tidak disadari oleh pengguna bahasa, sehingga menjadi lumrah / maklum. 




 
Massa Dan Kecepatan Lokomotif
Dengan pendekatan bahwa massa Lokomotif itu adalah 70.000Kg, dan Gerbong di belakangnya yang masing-masing sebesar 30.000 Kg. Bayangkan saja, gajayana itu memiliki gerbong dibelakangnya sebanyak 9 Gerbong, Plus 1 Gerbong Bagasi.



Masa Kereta Api Gajayana
Hmmmm..... 70.000 kg + 10 x 30.000 kg = 370.000 kg. 
Kecepatan Kereta Api Gajayana, ambil rata-rata kecepatanya adalah 90 km / jam atau sebesar  25 m / s




Masa Pengendara Motor yang tertabrak.
Mungkin sekitar 180kg  (Pengendara Motor, dan Motornya)



dengan Rumus Momentum, kita bisa melihat berapa perlambatan Kereta Api Gajayana setelah Menabrak Pengendara Motor.



Momentum Kereta Api Gajayana = 370.000kg x 25 m/s =  9.250.000 kg m/s


Momentum Kereta Api Gajayana setelah Menabrak Pengendara = (370.000 + 180) kg x v = 9.250.000 kg m/s


Kecepatan KA. Gajayana setelah menabrak mengalami perlambatan sebesar 9.250.000 kg m/s : 388000 kg = 23.84 m/s



Setelah Menabrak Pengendara, Ternyata Kecepatan Kereta Api hanya bergeser dari 25 m/s menjadi 23.84 m/s. Dengan Asumsi-asumsi tertentu yang kami perkirakan.


Terlebih lagi, arah tabrakan itu Tegak Lurus,, maka Tabrakan yang diakibatkan oleh kereta api menjadi Telak terkena pada Korban.






Kecelakaan di Persimpangan Rel Kereta Api tahun 2014

Tepatnya pada pagi hari sekitar jam 6.10 pagi, tanggal 8 September 2014, seorang pengendara motor asal desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung... yang mencoba menyebrang perlintasan kereta api, disasak gajayana yang melintas menuju stasiun Tulungagung. Al Hasil, Motor S*pr* X yang dikendarai korban ringsek, hingga knalpot mrotol, dan sdr. murgianto (lk) tewas ditempat. Korban terpental ke arah timur rel kereta api. Sampai berita ini diturunkan, masih banyak buah bibir yang berkomentar tentang persimpangan rel kereta api di Ketanon Kecamatan Kedungwaru Tulungagung itu menjadi langganan Kecelakaan.



Sebelumnya banyak cerita tentang tabrakan antara kereta api yang ada di persimpangan ini, seperti seorang ibu dan anak, dan seorang remaja yang juga pernah menjadi korban kecelakaan di persimpangan ini. Kami berharap, ini segera ditinjak lanjuti oleh pt kai, dengan mengadakan Palang Pintu, atau minimal dengan mengadakan lampu sign sebagai tanda kereta api akan melintas.






Saran,
Bagi pengendara motor atau sepedah yang lain,, berhati hatilah saat melintas di Persimpangan Kereta Api Ini. Trayek Kereta Api padat lho.. mulai dari pagi buta, pagi, siang hari, sore, dan malam hari pun ada kereta yang melintas di persimpangan rel kereta ini. Berhati-hatilah dan waspada ya... :)

Memang Perlintasan yang tak berpalang pintu di Ketanon ini beda dengan yang ditempat lain. Selain bising kendaraan bermontor yang berlalu-lalang.. kondisi jalan yang naik memaksa seseorang untuk langsung menyebrang saja. Sehingga perkiraan yang ada di otak pun tidak main lagi.


Mengapa Perlintasan Kereta Api tak berpalang pintu ini berbahaya? dan patut waspada melintasinya??

Faktor faktor di bawah ini yang membuat perlintasan tak berpalang pintu ini semakin ngeri, dan perlu diwaspadai pengendara motor / sepeda yang melintasinya.

  • Sebelum melewati lintasan ini, kita disuguhi jalanan menaik, yang lumayan.
  • Perlintasan KA. sejajar dengan Jalan, Beda Kalau Tegak Lurus.
  • Bising Kendaraan yang lewat di sejajar rel kereta api.
  • Perlintasan KA. tidak memiliki sign, sehingga pengendara tidak punya panduan untuk memutuskan menyebrang atau tidak.






Persimpangan Rel Kereta Api di Ketanon depan Hutan Kota Tulungagung



Persimpangan Rel Kereta Api Paling Berbahaya di Tulungagung
Ketanon, Kecamatan Kedungwaru




Persimpangan Rel Kereta Api tanpa Palang Pintu di Ketanon, Kedungwaru
Tulungagung

Lihat Arah Kereta Api yang melintasi di Perlintasan KA. di Ketanon
Tulungagung




Video Liputan Kecelakaan di Persimpangan Rel Kereta Api Ketanon dan KA Gajayana di Tulungagung





































Komentar