Langsung ke konten utama

Gapura Perbatasan Kabupaten Tulungagung - Kabupaten Kediri


Gapura Selamat Datang dan Selamat Jalan, di Kabupatan Tulungagung Jatim

Gapura yang kami maksud dalam foto-foto di bawah ini adalah Gapura Perbatasan antara Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri di Jalan Raya Ngantru. Gapura ini sekaligus menjadi tanda "selamat datang" di Kabupaten Tulungagung jika kalian dari Kab. Kediri serta Gapura tanda "selamat jalan"  jika anda dari Kabupaten Tulungagung menuju ke Kab. Kediri. 


Tidak jauh dari Gapura Perbatasan ini, berjarak satu sungai,, kalian akan mendapati Gapura Selamat Datang di kabupaten kediri. Gapura ini mungkin pernah anda lihat ketika anda sedang bepergian ke surabaya lewat kediri naik bus, karena pada jalan ini,, merupakan jalan raya yang dilewati bus dari dan ke tulungagung.


Kita masih belum tahu oleh siapa dan kapan Gapura Perbatasan itu dibangun, serta dipugar. Yang jelas sudah puluhan tahun yang lalu Gapura ini sudah berdiri di sana untuk memberi tanda batas secara administrasi antara Kab. Tulungagung dan Kab. Kediri di jalan raya ngantru.



Tugu Perbatasan Tulungagung-Kediri


Gapura Perbatasan Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten Kediri

Gapura Selamat Datang di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur




Patung

Terdapat 4 Patung Rejto Pentung di Gapura ini,, yang semuanya berwarna emas. Patung Rejto Pentung ini sebagai simbol Pabrik Rokok Rejto Pentung yang dulu terkenal di Tulungagung dan sekitarnya. Perlu dikaji lagi tentang keberadaan patung ini, siapa yang membuatnya meski berfikir ulang, karena keberkahan kabupaten tulungagung jadi berkurang dengan keberadaan patung ini. Takutlah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala wahai pembuat patung....



“Sesungguhnya orang yang peling berat siksanya di sisi Alloh pada hari kiamat adalah al mushowwirun (pembuat patung).”
(HR. Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109).



“Patung itu adalah (jika terdapat) kepala, jika kepalanya dihilangkan maka tidak lagi disebut Patung.”
(HR. Al-Baihaqi 7: 270. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 1921)



Kenapa disebut patung?? karena adanya kepala pada suatu struktur 3 dimensi sebagai aplikasi kesenian (menurut pematung). Lagi-lagi kesenian yang menjadi dalih untuk melakukan hal-hal yang dilarang didalam agama. Nah sebaiknya jika kalian terlanjur membuat patung, maka dihilangkan saja kepalanya. Bukan kami yang ngomong, tapi cobalah lihat di hadits,, Maka akan banyak pelajaran yang kita dapat darisana jika kita mau dan mampu untuk memegang al qur'an dan al hadits dalam mengarungi kehidupan kita. Keberkahan akan berkurang dengan adanya patung yang ada disekitar anda.



Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda (yang artinya) :
“ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing (2), juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)”
[Hadits sahih ditakhrij oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah yang semuanya dari Abu Thalhah Radhiyallahu 'anhu. Lihat Shahihul-Jami' No. 7262]



Rasulullah bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing” 
[Hadits sahih ditakhrij oleh Thabrani dan Imam Dhiyauddin dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu. Lihat pula Shahihul Jami' No. 1962]



Rasulullah bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)” 
[Hadits sahih ditakhrij oleh Ibnu Majah dan lihat Shahihul Jami' No. 1961]



Gapura Perbatasan Tulungagung - Kediri




Patun Rejto Pentung di Gapura Masuk Kabupaten Tulungagung lewat
Kabupaten Kediri




Gapura Perbatasan Tulungagung-Kediri by: skyscrapercity.com



Gapura Perbatasa Tulungagung-Kediri by skyscrapercity

Komentar